Kamis, 11 Oktober 2012

Toleransi Tidak Seperti Gado Gado


Oleh Bambang Purwanto
Kalangan ahli ilmu sosial mencatat bahwa salah satu ciri khas dari masyarakat modern adalah kemajemukan. Istilah yang sering dipakai mereka adalah pluralitas sosial. Tentu dalam kaitan ini termasuk kemajemukan dalam masalah agama. Di Indonesia misalnya terdapat beberapa agama yang telah dijamin hak hidupnya oleh pemerintah.
Dihadapkan pada fakta sosial yang antara lain diwarnai oleh kemajemukan agama maka muncul berbagai konsep agar umat beragama dapat hidup rukun dan damai. Diantaranya adalah konsep trilogi kerukunan umat beragama. Konsep ini lahir dari pemikiran Prof. Dr. Mukti Ali ketika beliau menjabat sebagai menteri agama. Konsep tersebut terdiri dari :
1.             Kerukunan intern umat beragama,
2.             Kerukunan antar umat beragama,
3.             Kerukunan antara umat beragama dengan pemerintah.
Untuk mewujudkan suasana kehidupan beragama yang rukun dan damai harus dikembang sikap toleransi. Disinilah pentingnya memahami hakikat toleransi. Menurut Prof. Dr. Didin Hafiduddin bahwa toleransi adalah sikap menghargai perbedaan dan tidak memaksakan persamaan kepada hal-hal yang jelas-jelas berbeda. Jadi jangan sampai mempunyai gambaran bahwa suasana toleransi itu laksana gado-gado.  

Tidak ada komentar: