Selasa, 27 Juli 2010

I'dad Fikri wa Ilmi Menjelang Romadhon

Salah satu yang persiapan menjelang romadhon adalah I'dad Fikri wa Ilmi, yakni persiapan intelektual dan keilmuan.
Agar ibadah Ramadhan dapat direbut seoptima mungkin, diperlukan bekal wawasan dan
tashawur (persepsi) yang benar tentang Ramadhan. Antaranya dengan membaca berbagai
bahan rujukan dan menghadiri majlis ilmu tentang Ramadhan.
Kegiatan ini berguna untuk mengarahkan kita agar beribadah sesuai tuntunan Rasulullah saw. seketika Ramadhan. Menghafal ayat-ayat dan doa-doa yang berkait dengan pelbagai jenis ibadah, atau menguasai berbagai masalah dalam fiqh puasa, juga penting untuk dipersiapkan.
Dibawah ini ada yang bisa menjadi bahan referensi dalam menjalan ibadah dibulan Romadhon.

1. Sepuluh Hari Terakhir Romadhon
2. Ibadah Puasa
3.SeputarTarawih Dan Witir
4. Tuntunan ramadhan
5. Fikih Niat
6. Fikih Zakat
1. Adab Masjid

Persiapkan menjelang bulan Ramadhan.

1- I'dad Ruhi Imani, yakni persiapan ruh keimanan.Orang-orang yang sholeh biasa melakukan persiapan ini seawal mungkin sebelum datang Ramadhan. Bahkan mereka sudah merindukan kedatangannya sejak bulan Rajab dan Sya'ban. Biasanya mereka berdoa : "Ya Allah, berikanlah kepada kami keberkatan pada bulan Rajab dan Sya'ban, serta sampaikanlah kami kepada Ramadhan."Dalam rangka persiapan ruh keimanan itu, dalam surah At-Taubah Allah melarang kita melakukan berbagai maksiat dan kedzhaliman sejak bulan Rajab. Tapi bukan berarti di bulan lain dibolehkan. Hal ini dimaksudkan agar sejak bulan Rajab kadar keimanan kita sudah meningkat. Boleh dikiaskan,bulan Rajab dan Sya'ban adalah masa pemanasan *(warming up),*sehingga ketika memasuki Ramadhan kita sudah bisa bisa menjalani ibadah shaum dan sebagainya itu bak
sudah terbiasa.

2- I'dad Jasadi, yakni persiapan fizikal.
Untuk memasuki Ramadhan kita sebaiknya menyediakan fizikal yang lebih kuat dan bersedia daripada biasanya. Sebab, jika fizikal lemah, boleh menjadikan kemuliaan yang dilimpahkan oleh Allah swt. pada bulan Ramadhan tidak dapat kita raih secara optimal.
Maka, sejak bulan Rajab Rasulullah dan para sahabat membiasakan diri melatih fizikal dan mental dengan melakukan puasa sunnah, banyak berinteraksi dengan al-Qur'an, biasa bangun malam (qiyamul-lail), dan meningkatkan aktiviti seketika berkecimpung dalam masyarakat.

3- I'dad Maaliyah, yakni persiapan harta.
Jangan salah faham, persiapan harta bukan untuk membeli keperluan berbuka puasa atau hidangan di hari raya sebagaimana tradisi kita selama ini.Mempersiapkan harta adalah untuk melipatgandakan sedekah, karena Ramadhan padanya disediakan peluang yang banyak untuk bersedekah.

4- I'dad Fikri wa Ilmi, yakni persiapan intelektual dan keilmuan.
Agar ibadah Ramadhan dapat direbut seoptima mungkin, diperlukan bekal wawasan dan
tashawur (persepsi) yang benar tentang Ramadhan. Antaranya dengan membaca berbagai
bahan rujukan dan menghadiri majlis ilmu tentang Ramadhan.
Kegiatan ini berguna untuk mengarahkan kita agar beribadah sesuai tuntunan Rasulullah saw. seketika Ramadhan. Menghafal ayat-ayat dan doa-doa yang berkait dengan pelbagai jenis ibadah, atau menguasai berbagai masalah dalam fiqh puasa, juga penting untuk dipersiapkan.
Semoga persiapan yang dilakukan mampu menjadikan ibadah puasa kita kali ini adalah yang terbaik dalam sejarah puasa yang kita lakukan. Dan semoga ianya diterima oleh Allah swt. dan diberikan ganjaran yang sewajarnya bila amal dihitungkan untuk diberikan pembalasan.

Sabtu, 24 Juli 2010

Buku Sekolah Elektronik Untuk SMP

Dalam proses pembelajaran sumber belajar yang ada di lingkungan sekolah atau di luar sekolah dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai sumber belajar alternatif bagi guru dan siswa. Sumber belajar yang dapat dimanfaatkan salah satunya adalah media BSE, yaitu sumber belajar berupa file yang dapat di unduh melalui internet/buku yang sudah berbentuk buku cetak yang berlebelkan BSE.
Untuk Buku sekolah Elektornik SMP Silakan di donwlod dibawah ini

KLAS 7
Aktif Berbahasa Indonesia
Bahasa dan Sastra Indonesia
Bahasa Inggris
Ilmu Penegetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Sosial
Matematika

KELAS 8
Bahasa Indonesia Bahasa kebanggaanKu
Bahasa dan Sastra Indonesia
Bahasa Inggris
Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Alam

KELAS 9
Bahasa dan Sastra Indonesia
English-in-foku
Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Sosial
Matematika
Pendidikan Kewrganegaraan

Buku Sekolah Elektronik Untuk SD

Salah satu unsur yang menentukan kualitas pembelajaran adalah buku. Buku adalah jendela dunia. Buku adalah sumber ilmu pengetahuan. Ungkapan ini menunjukkan betapa pentingnya buku. Dengan buku, dapat mengetahui berbagai ilmu pengetahuan atau informasi. Buku juga merupakan indikator ilmu yang dimiliki, semakin banyak buku yang dibaca, maka semakin banyak pula ilmu yang dimiliki. Mudah mudahan Buku Sekolah Elektronik untuk SD ini bisa bermanfaat. Silatkan donwlod dibawah ini

KELAS 1

1. Bahasa Indonesia
2. Matematika
3. IPA
4. IPS
5. PPKN

KELAS 2

1. Bahasa Indonesia
2. Matematika
3. IPA
4. IPS
5. PPKN

KELAS 3

1. Bahasa Indonesia
2. Matematika
3. IPA
4. IPS
5. PPKN

KELAS 4

1. Bahasa Indonesia
2. Matematika
3. IPA
4. IPS
5. PPKN


KELAS 5

1. Bahasa Indonesia
2. Matematika
3. IPA
4. IPS
5. PPKN

KELAS 6

1. Bahasa Indonesia
2. Matematika
3. IPA
4. IPS
5. PPKN

Selasa, 20 Juli 2010

ATHEIS

Written by Hamid Fahmy Zarkasyi

Di suatu pagi seorang gila berlari ke pasar lalu berteriak:"Aku mencari Tuhan ! Aku mencari Tuhan". Orang lalu berkerumun menontonnya. "Memangnya, Tuhan pergi ke mana, Dia lari atau pindah rumah?" Tanya seorang penonton di pasar itu sinis. Orang gila itu menatap tajam semua orang yang monontonya di pasar itu lalu bertanya "Coba [terka] kemana Tuhan pergi? Tak ada jawaban. Orang gila itu menjawab sendiri "Aku mau mengatakan kepada kalian. Kita telah membunuhnya. Ya kita semua telah membunuhnya!"

Kisah diatas hanyalah metaforika Nietszche (1844-1900), filosof proklamator kematian Tuhan di Barat. Metafora ini tentu menjengkelkan. Jangankan membunuh Tuhan, membunuh makhluk saja dianggap jahat. Tapi Nietszche juga jengkel pada sesuatu yang disebut Tuhan. Tuhan baginya hanya ada dalam pikiran. Tuhan tidak wujud diluar sana. Ia memang ateis tulen. Lho, kalau begitu Tuhan yang mana yang ia bunuh? Sebentar!!

Ateisme a la Nietszche bukan tanpa preseden. Orang Barat nampaknya sudah lama gerah dengan agama. "Siapapun yang beragama pasti tidak bebas", kata Nietszche. Agama dianggap mengebiri kebebasan. Dulu menjadi sekuler pun susah, apalagi ateis. Sedikit-sedikit dituduh ateis. Ateis bahkan hampir seperti plesetan dan penghinaan. "Kamu ateis!" sama maksudnya dengan "Kamu anarkis! Kamu komunis!" Ateis malah bisa berarti sifat orang tidak saleh. Munafik, pendosa yang merasa suci, berani dan bangga, bagi John Wingfield adalah ateis. Bagi dramawan Inggeris, Thomas Nashe (1567-1601), ambisius, tamak, rakus, sombong dan pezina termasuk ateis. Lebih menggelikan lagi standar Penyair William Vaughan (1577-1641), tandanya ateis yang nyata adalah menaikkan sewa rumah. Pendek kata semua yang buruk adalah ateis.

Ateis yang agak akademis adalah yang kritis pada teologi Kristen dan institusi gereja. Giordano Bruno (1548-1600), tokoh rasionalis Italia, Pierre Carvin, Pendeta Robinson, pengarang Honest to God, Paul Tillich, pengarang Sytematic Theology, Schleirmacher (1768-1834) tokoh hermenutika adalah pengkritik teologi Kristen dan dianggap ateis.

Ateis yang lebih canggih adalah yang berani menggugat Tuhan. Inkar saja tidak cukup jadi hero. Inkar harus dibumbui caci-maki, jadilah blasphemy. ”Tuhan Yahudi dan Kristen adalah tiran” kata Hegel (1770-1831) dan Kant (1724-1804), karena minta ketaatan penuh. Schoopenhuer (1788-1860) mendahului Nietszche menegaskan tuhan tidak ada. Sesudah Nietszche membunuh tuhan, Rudolf Bultmann, (1884-1976) penulis New Testament and Mythology, memastikan "Tuhan dalam Bible telah mati, kalau tidak sekarat". Tuhan bagi mereka adalah tirani jiwa "the stodgy old tyrant of the soul". Bukan Tuhan agama-agama, karena Ia dianggap sudah tidak ada. Inilah Tuhan yang dibunuh Nietszche itu.

ِMengapa orang Barat bangga dan bernafsu menjadi ateis? Michael Buckley menjawab dengan buku ilmiyah yang ia beri judul At the Origins of Modern Atheism - 1987 - (Asal Usul Kekafiran Modern). Meskipun kafir tapi modern, meskipun modern tapi kafir, mungkin begitu plesetannya. Buckley membahasnya secara analitis, serius dan komprehensif. James E Force memuji buku ini sebagai “big, bold [and] highly readable book”.

Ateisme muncul di awal era modern, kata Michael karena teologi Kristen tunduk pada filsafat (Christian theology becomes subservient to philosophical reason). Biang keladinya adalah pemikir dan filosof yang ia juluki new rationalistic defender of faith atau rationalistic philosophers, seperti Lessius, Mersenne, Descartes (1596-16500, Malebranche, Newton (1642-1727) dan Clarke. Mereka bicara tentang Tuhan tanpa bicara tentang Yesus.

Bukan hanya itu, kata James. Ateisme, wujud juga gara-gara merebaknya gerakan kritik terhadap Bible. Dari sejarah penulisannya, konsepnya tentang Tuhan dan akhirnya eksistensi Tuhan itu sendiri. Pengkritik Bible biasanya berlindung dibawah paham Deisme. Deist percaya pada Tuhan dengan akal, bukan lewat Bible. Tokoh-tookoh Deis Inggeris adalah Spinoza, Bruno, Thomas Hobbes, Richard Simon dan lain-lain. Semuanya adalah tokoh-tokoh rasionalis. David Berman dalam bukunya A History of Atheism in Britain: From Hobbes to Russel, setuju dengan James. Deisme adalah biang keladi ateisme. Ateisme modern lahir karena akarnya diremehkan, dicurigai dan terkadang dianggap sepi oleh para teolog yang merasa terancam.

Ateisme dipicu oleh kebencian terhadap dan kebebasan (liberalisme) dari agama. "Now hatred is by far the greatest pleasure", kata Don Juan. Karena itu banyak cara menjadi kafir. Ada yang inkar Tuhan saja (atheis), ada yang inkar agama saja (infidel) dan ada yang menolak pengetahuan tentang Tuhan dan eksistensiNya sekaligus (agnostic). Ada yang meragukan wahyu Tuhan (skeptic), dan ada yang menolak Bible sebagai wahyu Tuhan (deist). Tapi ada juga yang menolak wahyu secara intelektual, yaitu disbeliever. Untuk yang minat inkar Tuhan dengan akal dan hatinya, ia bisa memilih cara unbeliever. (lihat The New International Webster Comprehensive Dictionary.hal. 1177). Banyak jalan menjadi kafir.

Dalam Islam kakufuran itu satu paket. Kufur pada rukun yang manapun tepat kafir. Sebab satu rukun berkaitan dengan rukun yang lain. Dalam al-Qur'an inkar Allah (al-Nahl 106-107), inkar pada ayat-ayat Allah (Israil 98; Maryam 73), atau menolak wahyu yang diturunkan (Muhammad 9; al-Hajj 72), adalah kafir. Malah beriman pada Allah tapi kufur pada Nabi (al-Nisa' 150-151), sama saja, tetap kafir.

Lucunya Muslim juga terigiur shopping menu ateisme. Fovoritnya adalah menu skeptic, disbeliever dan agnostic. Iman pada al-Qur'an di Lauh Mahfuz, tapi skeptik pada al-Qur’an yang diturunkan. Mensucikan maknanya tapi melecehkan huruf dan mushafnya. Ngaku beriman tapi ragu apakah bisa memahami Allah, mirip doktrin credo et intelegam. Jika mahasiswanya berani bertanya ”mana epistemologi Tuhan?” dosennya malah dengan arogan menulis tesis ”Menggugat Wahyu Tuhan”. Jika di Barat memprotes gereja melahirkan ateisme, disini malah ada yang memprovokasi, ”agar maju tirulah Protestan!” Maksudnya agar maju hujatlah tradisi agama (sunnah). Supaya bisa menapaki thesis Weber dari Protestan menjadi kapitalis.

Jadi persepesi James benar. Ini adalah fenomena intelektual modern (modern intellectual phenomenon), bukan keagamaan atau sosial. Problemnya ada pada cendekiawan. Intelektualitas diadu dengan religiusitas, filsafat dengan teologi dan agama dengan sains. Mestinya kompromistis, integratif alias tawhidi. Tapi masalahnya, konsep tawhid tidak built in dalam teologi agama itu. Dalam buku Dialog between Theology and Philosophy, kalimat pertama yang ditulis adalah keraguan Tertulian ”Apa ya yang bisa dikongsi antara Athena dan Jerussalem, antara Akademi dan Gereja? Jawabnya tidak ada dan karena itu dialog antara teologi dan filsafat berbahaya.

Memang para teolog tidak siap dialog, kata Karen Armstrong dalam A History of God. Tapi filosof dan saintis terus menggugat dan memberangus agama. Motonya mudah ”Bicaralah ilmu apa saja asal jangan membawa-bawa Tuhan”. Kalau bicara Tuhan dalam sains anda salah kamar. Sorry sir, this is a science not theology! Teori-teori Ludwig Feurbach, Karl Marx, Charles Darwin, Friedrich Nietszche dan Sigmund Freud pun tidak memberi ruang untuk Tuhan. Arnold E Loen lalu menulis buku Secularization, Science Without God. Dunia ini bagi saintis adalah godless (tanpa tuhan). Sains yang bicara Tuhan ia tidak obyektif lagi. Here we must disagree, tulis Arnold tegas. Baru sekuler saja sudah menyingkirkan Tuhan, apalagi ateis. Tapi karena teolog terpojok, maka stigma "kamu ateis!" bisa berimplikasi "kamu saintis!" Itulah modern atheism.

”Tuhan” di Barat ternyata tidak hanya dihabisi di gereja-gereja, tapi juga di kampus-kampus. Mungkin karena tidak ada ilmu dalam teologi akhirnya tidak ada tuhan dalam ilmu (godless). Jadi ateis dizaman modern adalah ateis epistemologi. Orang menjadi ateis bukan hanya karena lemah iman, tapi juga salah ilmu. Ilmunya tidak menambah imannya. Epistemologinya tidak teologis dan teologinya tidak epistemologis. Dalam Islam, hati yang tak berzikir adalah mati, dan otak yang tidak bertafakkur akan kufur. Jika beriman pada Tuhan adalah fitrah semua insan, maka ketika Nietszche membunuh Tuhan - dalam hati dan pikirannya – sejatinya ia telah membunuh fitrahnya sendiri. Jadi Nietszche benar-benar telah melakukan bunuh diri spiritual, spiritual suicide. Subhanallah.

Program Pemberdayaan Ekonomi LSU Bina Insani

Membangun sebuah peradaban baru yang lebih baik dimasa yang akan datang tak bisa dilepaskan dari pembangunan di bidang ekonomi. Bagaimanapun juga ekonomi menjadi sesuatu yang sangat berperan dalam mewujudkan tata keadilan sosial dimasyarakat. Tentunya ekonomi yang didasari atas Tauhid, norma dan etika tanpa melepaskan dari efesiensi, inovasi dan daya saing dalam mewujudkan kesejahteraan bersama. Bukan ekonomo yang esploitatif dengan mengedepankan prinsip mencari keuntungan yang sebanyak banyaknya dengan mengedepankan modal yang sedikit yang mendorong persaing bebas dan peneumpukan kekayaan pada segelintir orang.
Program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dilakukan oleh LSU Bina Insani yang digawangi oleh Afitiani Tanti. SP, Sukarmi, S,Pt terus mengalami inovasi dan perkembangan yang menggembirakan. Bila pada masa masa awal program ini di titik beratkan pada pembentukan lembaga ekonomi kerakyatan dalam hal ini berupa pembentukan koperasi serba usaha Bina Insani dan Lembaga Keuangan Mikro BMT Bina Insani mulai tahun kemarin pemberdayaan ekonomi masyarakat mulai dititik beratkan pada pada pembentukan dan penguatan Kelompok Belajar Usaha ( KBU ).
Konsep dasar Kelompok Belajar Usaha adalah sebuah pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil yang bertumpu pada kelompok kelompok ekonomi masyarakat. Kelompok kelompok ekonomi ini beranggotakan 3 sampai dengan 5 orang pelaku ekonomi. Kelompok kelompok tersebut kemudian diberi pembinaan tentang kewirausahaan secara berkelanjutan dan diberi pinjaman modal 1,5 juta perkelompok dengan masa cicilan selama 10 bulan, pinjaman ini merupakan pinjaman tampa bunga. Pada tahun angaran 2009/20010 berencana membentuk dan mimbina 10 s/d 15 Kelompok Belajar Usaha yang diprioritaskan pada kelompok kelompok perempuan.

Rihlah Remaja Di Pantai Bocor


Dalam sejaraqh perkembangan Islam di dunia, pemuda menjadi factor terpenting. Islam pun sangat menghargai pemuda dan selalu menyebutkannya dalam risalahnya, bagaimana pemuda memiliki kekutan perubahan yang sangat besar dan selalu memberikan motivasi-motivasi kepada pemuda untuk terus membuata karya-karya besar.
Allah berfirman ”... dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu kami pergilirkan diantara manusia..” (QS 3:140). Dan adalah janji dari Allah swt. bahwa bumi ini akan diwariskan kepada hamba-Nya yang beriman dan beramal shalih, (QS, 24:55). Selain itu beberapa nubuat yang telah disampaikan oleh nabi kita Muhammad saw. bahwa kekuasaan umat islam akan sampai ke bumi yang dilalui siang dan malam. Oleh karena itu kita bersama harus yakin bahwa masa depan adalah milik islam!
Namun pergiliran peradaban yang akan kembali kepada islam itu semua tidak akan terwujud dengan sendirinya seandainya tidak diperjuangkan dengan penuh kesungguhan dan pengorbanan yang tidak sedikit serta menyiapkan seluruh sarana untuk menopang tegaknya peradaban islam yang mulia tersebut. Terkhusus bagi para pemudanya karena disanalah letak kebangkitan umat karena dipunggungnya terletak kejayaannya.
Untuk itulah selama masa liburan kemarin LSU Bina Insani mengadakan Acara Pembinaan Remaja Putri dengan mengadakan Rihlah di Pantai Bocor.

Inagurasi ( MOS ) SD IT Logaritma Karanganyar


. Setelah anak anak mengikuti MOS yang asyik, menyenangkan serta mendidik yang dipandu oleh team MOS SD IT Logaritma tibalah saatnya mereka mengikuti Inagurasi sebagai tanda mereka telah menjadi keluarga besar SD IT Logaritma. Menjadi Keluarga besar dari rumah belajar yang bernama SD IT Lagaritma Karanganyar.
Bersiap untuk belajar bersama kakak kakak kelas, ustadz/ustadzah dan menempa diri menjadi generasi generasi baru yang akan membawa perubahan peradaban kearah yang lebih baik. Kami menyadari Tidak mudah mengemban amanah yang besar dari wali murid untuk mendidik dan menjadi putra putri mereka menjadi yang terbaik berdasar potensi dan kemampuan yang ada pada diri siswa. Untuk itulah kerja sama yang baik antara sekolah dan wali murid sangat kami harapkan agar proses pembelajaran bisa berlangsung secara maksimal. Harapan kami segera terbentuk paguyuban klas untuk klas 1 a dan klas 1 b karena dengan paguyuban kelas ini komunikasi antara wali klas, sekolah dan wali murid dapat berjalan baik.
Kepada segenap dewan guru teruslah bersemangat untuk belajar sehinnga mampu melayani, memfasilitasi, mendidik dan soritauladan yang baik bagi segenap anak didik

Senin, 19 Juli 2010

Training Remaja Masjid " Persipan Dini Dalam Mensikapi Tantangan Zaman "


Hanyalah yang memakmurkan Masjid-Masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.(QS 9:18, At Taubah)
Training remaja bertujuan agar remaja tersebut menjadi anak yang shalih; yaitu anak yang baik, beriman, berilmu, berketerampilan dan berakhlak mulia. Anak yang shalih adalah dambaan setiap orangtua muslim yang taat. Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
Apabila anak Adam mati, maka semua amalnya terputus, kecuali tiga: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shalih yang mendoakannya. (HR. Muslim).
Diharapkan mereka nanti menjadi pengerak pengerak Islam yang tangguh dan berkualitas di tengah tengah perubahan dan tangtangan jaman.Perjuangan yang dilakukan Remaja Masjid adalah dalam kerangka da’wah islamiyah, yaitu perjuangan untuk menyeru umat manusia kepada kebenaran yang datangnya dari Allah subhanahu wa ta’ala. Ada pertarungan antara yang haq dengan yang bathil. Dimana telah diketahui bahwa kebenaran, insya Allah, akan mampu mengalahkan kebathilan. Namun perlu diingat, bahwa di dunia ini kebathilan yang terorganisir juga memiliki peluang untuk dapat mengalahkan kebenaran yang tidak terorganisir. Karena itu, dalam perjuangan melawan kebathilan perlu persiapan yang sungguh-sungguh dan tertata dengan rapi, seperti bunyanun marshush .

Rabu, 14 Juli 2010

Khutbah Iftitafh Pompes Daaruth Thoyyibah Bersama Gus Lutfi Bashori



Peta percaturan dunia sekarang ini tidak hanya dipengaruhi oleh idiologi tetapi yang sesungguhnya adalah peradaban (civuilitation). Al-Quran menyebut dimensi ”khilafah”. Oleh karenanya peran manusia adalah sebagai ’abid (hamba) dan khalifatullah fil ardl. Sifat hamba adalah hanya mengikuti tuannya, patuh terhadap Tuhan; Dalam konteks khalifatullah fill ardl, manusia diberikan ruang berekspresi, kebebasan dan kreatifitas dengan perangkat sains dan ilmu pengetahuan. Sains merupakan modal utama khalifatullah di bumi, peran ini hakikatnya adalah melanjutkan karya Allah.
Ponpes Daaruth Thoyyibah dibangun untuk mengkader para penggerak dakwah dalam rangka mewujudkan peradaban yang thoyyibah. Khobat Iftitah Ponpes Daaruth Thoyyibah dihadiri sekitar 300 perserta dengan pembicara Gus Luthfi Bashori dari malang.
Dalam kesempatan tersebut Gus Luthfi berpesan untuk berhati hati dan mewaspadai adanya perang pemikiran.
Ghozwul fikri atau perang pemikiran dimulai ketika kaum salibis dikalahkan 9 kali dalam peperangan besar oleh kaum Muslimin. Kemenangan kaum Muslimin sangat spektakuler karena semua peperangan yang terjadi diluar perkiraan akal manusia. Misalnya, kholid bin walid dengan 3000 pasukan pernah mengalahkan 100.000 pasukan romawi.
Mereka berfikir keras bagaimana cara mengalahkan umat Islam, akhirnya mereka ingin mendalami Islam terlebih dahulu. Kesungguhan kaum salibis dalam mempelajari Islam tersebut memang luar biasa sampai di dalam sejarah diungkap seorang dari mereka rela meninggalkan anak dan istrinya hanya untuk berkeliling di negeri-negeri Islam guna mencari kelemahan umat Islam. Diantara pernyataan mereka adalah, “percuma saja kita berperang melawan umat islam selama mereka berpegang teguh pada agama mereka (Al-qur’an dan As-Sunnah). Jika komitmen mereka terhadap agama mereka kuat, kita tidak dapat berbuat apa-apa, karena itu tugas kita sebetulnya adalah menjauhkan umat Islam dari agama mereka. Barulah kita mudah mengalahkan Umat Islam.” Gladstone, salah seorang perdana menteri inggris menyimpulkan, “Selama Al-qur’an ada di tangan Umat Islam, tidak mungkin eropa akan menguasai dunia timur.”