Senin, 26 Desember 2011

Bersegerlah Melakukan Kebaikan

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, “Bersegeralah kamu sekalian untuk beramal sebelum datangnya tujuh hal: apakah yang kamu nantikan kecuali kemiskinan yang dapat melupakan, kekayaan yang dapat menimbulkan kesombongan, sakit yang dapat mengendorkan, tua renta yang dapat melemahkan, mati yang dapat menyudahkan segalanya atau menunggu datangnya Dajjal padahal ia sejelek-jelek yang ditunggu, atau menunggu datangnya hari kiamat padahal kiamat adalah suatu yang sangat berat dan menakutkan. (H.R. Tirmidzi)

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, “Bersegeralah kamu sekalian untuk melakukan amal-amal yang shalih, karena akan terjadi suatu bencana yang menyerupai malam yang gelap gulita dimana ada seseorang pada waktu pagi ia beriman tapi pada waktu sore ia kafir, pada waktu sore ia beriman tapi pada waktu pagi ia kafir, ia rela menukar agamanya dengan sedikit keuntungan dunia. (H.R. Muslim)

Apa lagi yang kau tunggu .....

SD dan SMP IT Logaritma Mengadakan Workshop " Pendidikan Karakter "

Peringkat daya saing Indonesia turun dari urutan 44 pada 2010 menjadi 46 tahun ini dari 142 negara. Penurunan peringkat itu tercantum dalam The Global Competitiveness Report 2011-2012 yang dikeluarkan World Economic Forum. ( VIVAnews )
Pada 2011 Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia hanya mencapai 3,0 atau naik 0,2 dari tahun sebelumnya. Skor IPK Indonesia ini masih di bawah Singapura (9,2), Brunei Darussalam (5,2) Malaysia (4,3) dan Thailand (3,4). Dengan IPK tersebut, Indonesia menempati peringkat ke-100 dari 183 negara. ( KBR68H )
Data Komnas PA merilis jumlah tawuran pelajar tahun ini sebanyak 339 kasus dan memakan korban jiwa 82 orang. Tahun sebelumnya, jumlah tawuran antar-pelajar sebanyak 128 kasus. ( Kompas.com )

Bagaimana pendapat anda setelah membaca beberpa berita diatas..? tentunya membuat sesak dada kita. Keadaaan diatas tentunya tidak akan terjadi manakala pendidikan karakter mendapat perhatian yang memadai. Sehingga tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam Pasal 3 Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 (UU Sisdiknas), “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” pada akhirnya dapat direalisasikan.

Para pemikir muslim sejak awal telah mengemukakan pentingnya pendidikan karakter. Ibn Miskawaih ((320-421H/932-1030 M), adalah ulama klasik yang mendalami filsafat etika sehingga dikenal sebagai Bapak Etika Islam. Dalam bukunya yang berjudul Tahdzib al-Akhlaq Ibn Miskawaih mengemukakan pentingnya dalam diri manusia menanamkan kualitas-kualitas akhlak dan melaksanakannya dalam tindakan-tindakan utama secara spontan. Menurutnya, akhlak adalah "keadaan jiwa yang menyebabkan seseorang bertindak tanpa dipikirkan terlebih dahulu”. Ia menyebutkan adanya dua sifat yang menonjol dalam jiwa manusia, yaitu sifat buruk dari jiwa yang pengecut, sombong, dan penipu, dan sifat jiwa yang cerdas yaitu adil, pemberani, pemurah, sabar, benar, tawakal, dan kerja keras. (Ibn Miskawaih, Tahdzib al-Akhlak, Beirut: Dar el Kutb al-Taymiyyah, 1405H/1985M)

Menyadari keadaaan diatas LSU Bina Insani pada hari Senin Tanggal 26 Desember 2011 mengadakan workshop pendidikan Karekter untuk SD IT dan SMP IT Logaritma. Workshop tersebut dimaksudkan untuk memperjelas arah pendidikan karakter di sekolah yang di kelola oleh LSU Bina Insani apa lagi lembaga pedidikan yang tegas tegas melabelkan Islam.

Minggu, 25 Desember 2011

Penyaluran Pinjaman Tanpa Bunga Bagi Pedagang Pasar Tradisonal

Ribuan pedagang kecil dimana sebagian besar pelakunya adalah pedagang perempuan yang selama ini mendominasi usaha di pasar tradisional terjerat rentenir. Kondisi ini menjadi salah satu hambatan untuk meningkatkan kesejahteraa mereka. Hal itu disebabkan rentenir menerapkan bunga pinjaman tinggi sehingga pedagang kecil tak mampu meningkatkan ekonomi.

Terjeratnya pedagang kecil ini akibat susahnya mendapatkan modal dengan mudah dan murah sehingga rentenir menjadi alternatif mendapatkan modal cepat. Pedagang meminjam tanpa harus menggunakan anggunan dan kemudahan proses pinjaman yang tak berbelit-elit. Kondisi seperti tersebut jelas menjadi nasib mereka menjadi semakin terpuruk apa lagi akhir akhir ini pasar moden dan mini market timbuh sedemikian cepat.

Melihat kondisi yang seperti diatas LSU Bina Insani melalu Bidang Pemberdayaan telah lama meluncurkan program Pinjama " Qordhul Hasan " sbuah skim pinjaman tanpa bungan dengan pendekatan kelompok. Salama ini program ini memang hanya di peruntukan bagi bagi pedagang, peternak dan petani tetapi berdasarkan rapat kerja Bidang Pemberdayaan kedepan akan di prioritaskan bagi bagi para pedagang kecil di Pasar Tradisonal. Sebagai langkah awal realisasi Program Pinjaman " Qurdhul Hasan " bagi para pedagang Pasar tadisional Pada Hari Minggu Tgl 25 Desember 2011 talah direalisikan Pinjaman " Qurdhul Hasan " bagi 20 Pedagang pasar Kejawang Kec. Sruweng yang tergabung dalam Kelompok Pedagang " SUKSES " dimana setiap pedagang mendapat pinjaman sebesar Rp 500.000,-.

Sabtu, 24 Desember 2011

Sarasehan " Kompetensi dan Kesejahteraan Guru Swasta "

Bila pendidikan disepakati sebagai jalan menuju kehidupan yang lebih baik dan lebih sejahtera, yang perlu dibenahi segera adalah kualitas guru, karena kualitas guru menjadi faktor dominan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Selama guru masih dimarginalkan, tidak menjadi prioritas, pendidikan akan sulit untuk menjadi berkualitas. Meski bukan satu-satunya, mutu pendidikan sangat terkait dengan tingkat kesejahteraan guru.

Dalam hal kesejahteraani, guru sekolah negeri yang sebagian besar adalah PNS tentu saja lebih baik daripada guru sekolah swasta yang digaji oleh yayasan atau lembaga pengelola. Walaupun memang untuk beberapa sekolah swasta favorit gaji gurunya bisa menyamai guru swasta. Padahal guru sekolah swasta juga mempunyai beban kerja yang sama bahkan lebih berat dalam rangka ikut mencerdaskan anak bangsa. Banyak sekolah swasta menerima murid yang tidak diterima di sekolah negeri dengan kemampuan akademik dan ekonomi yang pas-pasan. Tentu saja beban guru dalam mendidik anak bangsa ini juga lebih berat.

Untuk Menjawab problematika tersebut pada hari Sabtu 24 Desember 2011 bertempat di SD IT Logaratima Karanganyar LSU Bina Insani mengadakan Sarasehan Tentang “ Kompetensi dan Kesejahteraan Guru “. Kegiatan tersebut dihadiri Guru PAUD, Guru TK, Guru SD dan Guru SMP yang berada dibawah naungan LSU Bina dengan Narasumber Bangian Tendik Dikpora Kabupaten Kebumen.

Rabu, 21 Desember 2011

Selamat Datang dan Berjuang Para Relawan Baru

LSU Bina Insani yang bergerap pada Bidang Pendidikan dan Dakwah, Pemberdayaan, Advokasi dan Muslimah dan Anak senantiasa berusaha untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat luas. Kegiatan kegiatan pelayanan tersebut tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit dan terjamin kesinambungannya.

Untuk mendukung kegiatannya, lSU Bina Insani selama ini menggalang dana baik dari sektor swasta maupun perseorangan melalui sumbangan dana, kotak infaq dan kerjasama.
Salah satu bagian dari program penggalangan dana ini, adalah merekrut dan mengajak relawan untuk mensukseskan penggalan dan dan implementasi kegiatan dilapangan.
Berkaitan dengan hal diatas pada Hari Rabu tanggal 21 Desember 2011 bertempat di kantor LSU Bina Insani diadakan rapat untuk relawan baru. Pada rapat tersebut dibahas tentang mekanisme kerja serta pembagian wilayah kerja masing masing relawan sebagai berikut :

NAMA RELAWAN BARU BINA INSANI DAN WILAYAH TUGASNYA
No Kecamatan Nama Relawan
1 Kutowinangun Yanto
2 Kebumen Budi
3 Pejagoan Toni
4 Sruweng Toni
5 Kr Anyar Pardi
6 Kr Gayam Pardi
7 Gombong Herman
8 Sempor Herman
9 Kuwarasan Mukharom.

Anda berniat berjuang segera bergabunglah dengan dengan kami " Menuju Perubahan Kearah Yang Lebih Baik "