Pada hari Sabtu tanggal 20 Oktober 2012 BITA ( Bina Insani Teacher Asosiation ) menyenggaraan kegitan Out Bond. Kegitan tersebut di ikuti oleh sekitar 250 Siswa TK/KB di bawah naungan Yayasan Bina Insani dan dilkasanakan di Lapangan Desa Pandansari Kecamatan Sruweng

Papalia (1995), seorang ahli perkembangan manusia dalam
bukunya (Human Development) mengatakan bahwa anak berkembang dengan cara
bermain. Dunia anak-anak adalah dunia bermain. Dengan bermain anak-anak
menggunakan otot tubuhnya, menstimulasi indra-indra tubuhnya, mengeksplorasi
dunia sekitarnya, menemukan seperti apa lingkungan yang ia tinggali dan
menemukan seperti apa diri mereka sendiri. Dengan bermain, anak-anak menemukan
dan mempelajari hal-hal atau keahlian baru dan belajar (learn) kapan harus
menggunakan keahlian tersebut, serta memuaskan apa yang menjadi kebutuhannya
(need). Lewat bermain, fisik anak akan terlatih, kemampuan kognitif dan kemampuan
berinteraksi dengan orang lain akan berkembang. Bermain tentunya merupakan hal
yang berbeda dengan belajar dan bekerja.

Outbound
merupakan salah
satu metode pembelajaran modern yang memanfaatkan keunggulan alam. Para peserta
yang mengikuti outbound tidak hanya dihadapkan pada tantangan intelegensia,
tetapi juga fisik dan mental. Dan ini akan terus terlatih menjadi sebuah
pengalaman yang membekali dirinya dalam menghadapi tantangan yang lebih nyata
dalam persaingan di kehidupan sosial masyarakat.
Kegiatan outbound sendiri
bertujuan menumbuhkan dan menciptakan suasana saling mendorong, mendukung serta
memotivasi dalam sebuah kelompok. Selain mengembangkan kemampuan apresiasi atau
kreativitas dan penghargaan terhadap perbedaan dalam sebuah kelompok juga
memberikan kontribusi memupuk jiwa kepemimpinan, kemandirian, keberanian,
percaya diri, tanggung jawab dan empati yang merupakan nilai dasar yang harus
dimiliki setiap orang. Yang diterjemahkan melalui experiential learning yang
akan memberikan pengalaman langsung kepada peserta pelatihan dengan simulasi
permainan. Peserta langsung merasakan sukses dan gagal dalam pelaksanaan tugas.
Sisi menarik dari metode
pembelajaran outbound adalah permainan sebagai bentuk penyampaiannya. Dalam
permainan skill, individu tidak hanya ditantang berpikir cerdas namun juga
memiliki kepekaan sosial. Dalam outbound peserta akan lebih banyak dituntut
mengembangkan kemampuan ESQ (emotional and spiritual quotient) nya, disamping
IQ (intellegent quotient). Metode outbound training memungkinkan peserta dalam
aktivitasnya melakukan sentuhan-sentuhan fisik dengan latar alam yang terbuka
sehingga diharapkan melahirkan kemampuan dan watak serta visi kepemimpinan yang
mengandung nilai-nilai kejujuran, keterbukaan, toleransi, kepekaan yang
mendalam, kecerdasan serta rasa kebersamaan dalam membangun hubungan antar
manusia yang serasi dan dinamis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar