Senin, 26 Desember 2011

SD dan SMP IT Logaritma Mengadakan Workshop " Pendidikan Karakter "

Peringkat daya saing Indonesia turun dari urutan 44 pada 2010 menjadi 46 tahun ini dari 142 negara. Penurunan peringkat itu tercantum dalam The Global Competitiveness Report 2011-2012 yang dikeluarkan World Economic Forum. ( VIVAnews )
Pada 2011 Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia hanya mencapai 3,0 atau naik 0,2 dari tahun sebelumnya. Skor IPK Indonesia ini masih di bawah Singapura (9,2), Brunei Darussalam (5,2) Malaysia (4,3) dan Thailand (3,4). Dengan IPK tersebut, Indonesia menempati peringkat ke-100 dari 183 negara. ( KBR68H )
Data Komnas PA merilis jumlah tawuran pelajar tahun ini sebanyak 339 kasus dan memakan korban jiwa 82 orang. Tahun sebelumnya, jumlah tawuran antar-pelajar sebanyak 128 kasus. ( Kompas.com )

Bagaimana pendapat anda setelah membaca beberpa berita diatas..? tentunya membuat sesak dada kita. Keadaaan diatas tentunya tidak akan terjadi manakala pendidikan karakter mendapat perhatian yang memadai. Sehingga tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam Pasal 3 Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 (UU Sisdiknas), “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” pada akhirnya dapat direalisasikan.

Para pemikir muslim sejak awal telah mengemukakan pentingnya pendidikan karakter. Ibn Miskawaih ((320-421H/932-1030 M), adalah ulama klasik yang mendalami filsafat etika sehingga dikenal sebagai Bapak Etika Islam. Dalam bukunya yang berjudul Tahdzib al-Akhlaq Ibn Miskawaih mengemukakan pentingnya dalam diri manusia menanamkan kualitas-kualitas akhlak dan melaksanakannya dalam tindakan-tindakan utama secara spontan. Menurutnya, akhlak adalah "keadaan jiwa yang menyebabkan seseorang bertindak tanpa dipikirkan terlebih dahulu”. Ia menyebutkan adanya dua sifat yang menonjol dalam jiwa manusia, yaitu sifat buruk dari jiwa yang pengecut, sombong, dan penipu, dan sifat jiwa yang cerdas yaitu adil, pemberani, pemurah, sabar, benar, tawakal, dan kerja keras. (Ibn Miskawaih, Tahdzib al-Akhlak, Beirut: Dar el Kutb al-Taymiyyah, 1405H/1985M)

Menyadari keadaaan diatas LSU Bina Insani pada hari Senin Tanggal 26 Desember 2011 mengadakan workshop pendidikan Karekter untuk SD IT dan SMP IT Logaritma. Workshop tersebut dimaksudkan untuk memperjelas arah pendidikan karakter di sekolah yang di kelola oleh LSU Bina Insani apa lagi lembaga pedidikan yang tegas tegas melabelkan Islam.

Tidak ada komentar: