Kamis, 23 Juni 2011

MENYIAPKAN GENERASI PENERUS

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. (Q.S. Annisa:9)

Menjadi seorang pengkader bukanlah sebuah tugas yang mudah. Usaha melaksanakan kaderisasi merupakan kerja berantai yang tidak dapat dibebankan hanya kepada satu generasi saja, dan tugas ini harus dilaksanakan berkesinambungan. Berbicara kaderisasi, dimanapun itu letaknya, pada hakikatnya adalah sebuah usaha untuk menyiapkan sebuah generasi penerus yang kuat. Kaderisasi juga merupakan suatu proses pendidikan, karena tidaklah mungkin dapat tercipta sebuah generasi yang kuat jika tidak disokong melalui sebuah proses pendidikan, transfer ilmu pengetahuan, dan pemberian bekal yang cukup dan dapat membuatnya mampu bertahan menghadapi realitas zamannya.

Perhatian terhadap pentingnya generasi penerus yang unggul ini sangat mendesak untuk kita perhatikan. Bukankah dengan mudah kita saksikan kondisi generasi muda kita sekarang yang boleh dibilang cukup memprihatinkan. Kasus-kasus perzinahan, pemerkosaan, pembunuhan, perkelahian/tawuran, pencurian, narkoba, AIDS, dan berbagai kasus kriminal lainnya adalah kasus-kasus yang makin banyak dan makin marak bahkan telah menjadi sesuatu hal yang menjadi biasa dilakukan. Tentu bukan saja prilaku generasi muda kini yang kian memprihatinkan yang kita bisa kita saksikan, tetapi juga prilaku generasi tua dan para pemimpin yang merupakan produk pendidikan generasi masa lalu yang kurang baik juga tidak kalah bobroknya. Selain perbuatan zina, narkoba, juga dalam bentuk perbuatan keserakahan terhadap alam, korupsi, penyelewengan wewenang dan jabatan, saling jegal dalam memperebutkan kekuasaan dan harta benda juga makin banyak kita saksikan.

Tidak ada komentar: